Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan mayat lelaki tanpa identitas yang ditemukan nelayan mengapung di perairan Banggai Kepualauan itu pertama kali ditemukan oleh Farlin Muhammad saat dirinya turun melaut.
Menurut Farlin, korban ditemukan mengapung dalam keadaan telungkup tanpa busana.
Farlin yang sempat terperanjat di atas perahunya, lalu kembali ke darat dan melaporkan temuannya.
Camat Totikum Selatan, Afriyanto Pamolango bersama Kapolsek Totikum Ipda Rudi serta sejumlah tim penanggulangan COVID-19 tingkat kecamatan pun bergegas ke lokasi.
Setelah dievakuasi, mayat tersebut coba diidentifikasi oleh tim dengan tetap menggunakan alat pelindung diri. Pasalnya, dikhawatirkan jenazah adalah korban COVID-19. Sayang, tak ditemukan satupun identitas korban melekat ditubuhnya. Hasil pemeriksaan petugas medis juga tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Korban hanya teridentifikasi berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan usia sekira 60 tahun. Sempat ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya, namun saat mereka melakukan pengecekan ternyata ciri-ciri korban berbeda dengan keluarga yang mereka cari.
“Jadi mayat itu ditemukan nelayan kemudian dievakuasi masyarakat ke pantai. Untuk menghindari kerumunan warga maka kami dengan pihak kepolisian bersepakat memindahkannya ke Desa Tibungku,” terang pria yang akrab disapa Pido ini.
Usai dilakukan proses identifikasi dan tidak ditemukan keluarga korban. Maka pemerintah kecamatan bersama pihak kepolisian dan TNI setempat menyepakati untuk dilakukan pemakaman. Mayat tanpa identitas pun dibawa dari Puskesmas Totikum Selatan menuju pekuburan umum Desa Kalumbatan, Kecamatan Totikum Selatan untuk dikebumikan.
“Jenazah sudah kami kuburkan di pekuburan umum pada pukul 14.00 Wita, karena tidak ada satupun keluarganya sementara kondisi jasad sudah tak bisa ditahan lebih lama,” tutupnya.
#Nelayan #temukan #jenazah #mengapung #tanpa #busana #Perairan #Bangkep
Klik disini untuk lihat artikel asli