Pemkot Palu jadwalkan tujuh kali pasar murah selama Ramadhan

Palu (ANTARA) –

Pemerintah Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah telah menjadwalkan tujuh kali kegiatan pasar murah yang akan dilakukan secara bergilir di masing-masing kecamatan selama Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah sebagai upaya stabilisasi harga pangan di kota itu.

 

“Kami sudah mengagendakan giat ini (pasar murah) sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga komoditas pangan di pasaran,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu, Zulkifli yang dihubungi dari Palu, Kamis.

 

Ia menjelaskan, langkah ini dilakukan selain upaya stabilisasi harga, juga untuk mendekatkan pasar kepada masyarakat.

 

Karena, tingkat kebutuhan masyarakat saat bulan puasa meningkat dibanding hari-hari biasa, oleh karena itu pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan bahan pangan dengan memastikan stok di tingkat distributor dan pedang pengecer selalu tersedia.

 

“Tugas pemerintah menjaga pasokan dan menjaga stabilitas harga, kalau terjadi lonjakan maka segera dilakukan intervensi pengendalian,” ucapnya.

 

Ia mengemukakan, pada giat pasar murah nanti, pihaknya melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pedagang eceran maupun distributor, serta retail lainnya, termasuk menggandeng Kantor Wilayah Badan Urusan Logistik (Kanwil Bulog) Sulteng.

 

Menjelang puasa, katanya, dari pemantauan oleh pihaknya, saat ini komoditas cabai mengalami lonjakan kenaikan, dan yang paling signifikan yakni cabai rawit berada di kisaran harga Rp80 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp40 ribu per kilogram.

 

“Pengalaman-pengalaman sebelumnya, menjelang puasa terjadi gejolak harga tetapi saat ini masih dalam batas wajar,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Palu dalam menggelar pasar murah di halaman kantor kejaksaan setempat berlangsung pada Jumat besok (17/3).

 

“Pasar murah kali ini untuk menjangkau warga di Kecamatan Palu Selatan, dan kami mengajak masyarakat manfaatkan momen ini untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, dan komoditas yang dijual tentunya relatif murah,” kata Zulkifli.