Pengembangan sektor industri sedang gencar dilakukan untuk mengoptimalkan segenap kekayaan tanah air. Sebagaimana yang terjadi pada industri pengolahan nikel di Sulawesi Tengah tepatnya di Morowali. Diketahui, seiring dengan kehadiran industri, sangat berdampak pada peningkatan taraf perekonomian daerah hingga negara.
Salah satunya terlihat dari capaian ekspor besi dan baja dari Sulawesi Tengah pada 2020 yang mencapai US$6,4 miliar atau sekitar Rp90 triliun dengan kurs Rp 14.000 per dolar. Nilai ekspor menyumbang hampir 60% dari total nilai ekspor besi dan baja Indonesia sepanjang 2020.
Melanjut di 2021, pada Desember 2021 silam, Badan Pusat Statistik mengeluarkan rilis beserta data tentang Ekspor Indonesia. Dalam rentang tahun 2021, ekspor Tanah Air mencapai US$231,54 miliar. Jumlah sebesar itu tentunya berasal dari 34 provinsi Indonesia. Dan, nilai sebesar US$12,139 miliar dengan kontribusi 5,24% dari total ekspor Indonesia menjadi torehan Sulawesi Tengah.
Pencapaian Sulteng ini bertumbuh sekitar 60 persen jika dibandingkan tahun 2020 yang mencapai US$7,480 miliar. Fakta lain yang terungkap, dari enam provinsi di Pulau Sulawesi, kontribusi Sulawesi Tengah diatas 2 persen. Dan apabila kita melihat lebih luas pada Pulau Sulampua (Sulawesi-Maluku-Papua), Sulawesi Tengah superior dengan nilai ekspor sebesar itu.
Industri Nikel di Morowali Sebagai Motor Peningkatan Fiskal
Industri pengolahan nikel yang berada di Sulawesi Tengah bisa berkontribusi sebesar itu karena diketahui sudah terintegrasi antara penambangan hulu dengan pengolahan menjadi barang setengah jadi, sehingga sesuai dengan program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
Diketahui, pada bagian hulu industri nikel di Sulawesi Tengah, pertumbuhan industri ini dimotori oleh puluhan perusahaan swasta pemegang izin usaha pertambangan (IUP) yang menambang puluhan juta ton bijih nikel.
Lalu lanjut ke sektor hilir, di Sulawesi Tengah diketahui terdapat industri pengolahan nikel bernilai tambah, salah satunya yaitu Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali. Industri pengolahan nikel ini terus bertumbuh pesat hingga hasilnya pun melesat. Ditambah lagi kondusifnya iklim investasi yang terjadi, sehingga masuknya ragam investasi menjadikan kawasan IMIP terus melaju.
Wakil Ketua DPRD Sulawesi tengah, Muharram Nurdin, menyebutkan dengan adanya pertumbuhan industri nikel di Sulawesi Tengah, yang tepatnya terletak di dua kabupaten yaitu Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, maka bisa menjadi motor untuk meningkatkan fiskal di daerah tersebut.
Cara Agar Industri Bisa Berkontribusi Fiskal, Butuh Dukungan Pemerintah
Dan, agar industri bisa berkontribusi fiskal terhadap daerah sekitarnya juga perlu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah setempat yaitu Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kabupaten. Beberapa langkah bisa dilakukan Pemprov Sulawesi Tengah untuk mendukung industri pengolahan nikel lebih maju.
Seperti bersama-sama dengan Kementerian ESDM serta Pemerintah Kabupaten di mana kedua industri pengolahan nikel itu berada untuk menertibkan IUP-IUP yang bermasalah dan juga praktik penambangan ilegal. IUP yang bermasalah harus dicabut dan diberikan kepada BUMD/Perseroda. Dengan cara ini pemerintah daerah bisa memperoleh manfaat fiskal dari adanya kehadiran industri pengolahan nikel yang ada di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara ini.
Diketahui bersama, Pemprov Sulteng bersama Pemkab Morowali dan Morowali Utara juga wajib menggiatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau Perseroda untuk terlibat aktif di semua ekosistem industri pengolahan nikel di Sulawesi Tengah.