Mulai Senin tanggal 15 Maret 2021 hingga 21 Maret, di Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah akan dilakukan pemadaman listrik secara bergilir. Hal tersebut dikarenakan daerah tersebut mengalami defisit pada sistem kelistrikannya.
Pemadaman listrik secara bergilir ini telah disampaikan melalui surat himbauan Nomor 20/PMD/BKU/III/2021 dari Manajemen ULP Bungku, pada Minggu (14/3/2021). Dalam surat himbauan tersebut dijelaskan, pemadaman listrik karena adanya gangguan yang terjadi pada salah satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berlokasi di Desa Bahoruru, Kecamatan Bungku Tengah, serta penurunan daya mampu di PLTM Sakita dimana debit air PLTM tersebut masih kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya defisit daya pada sistem kelistrikan ULP Bungku.
Dilansir dari Kumparan.com, beredarnya kabar tentang pemadaman listrik bergilir di grup WhatsApp (WA) justru ditanggapi miring oleh warga setempat. Dari tahun ke tahun, alasan dari dilakukannya pemadaman ini selalu sama, sebabnya warga menyayangkan tindakan tersebut.
Salah satu warga Bungku tengah yang diketahui bernama Nani pada Minggu (14/3/2021) mengungkapkan bahwa setiap tahun selalu ada pemadaman sehingga dirinya mempertanyakan apakah ada perbaikan yang dilakukan oleh pihak berwenang atau tidak.
“Perasaan ini musim hujan. Mana mungkin debit air berkurang. Itu yang di Bahoruru tidak ada perbaikan kah? Dari tahun ke tahun tidak ada perubahan,” tambahnya.
Selain warga setempat, Anwar Hafid selaku Komisi II DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah turut membuka suara. Masalah pemadaman ini bukan hanya tanggung jawab PLN saja, melainkan pihak Pemerintah Daerah (Pemda) seharusnya turut terlibat untuk menemukan solusi yang tepat.
Anwar menambahkan, solusi untuk menangani pemadaman listrik yang tidak terjadi satu kali ini sudah pernah dirintis oleh pihak PLN, Pemda, dan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). Sebagai warga dan mantan Bupati Morowali, dirinya mengklaim bahwa PT IMIP tidak memiliki kaitan dengan permasalahan listrik, bahkan perusahaan tambang tersebut pernah memberikan daya listrik ke PLN.
“Saya adalah masyarakat di Morowali. Saya kembali mengetuk pintu hati, agar kiranya Pemda bersedia lagi bekerjasama dengan PLN. Insya Allah, PT IMIP akan memberikan tambahan daya listrik untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Terdapat empat kecamatan yang terkena dampak pemadaman listrik di Morowali yaitu:
- Bungku Tengah
- Bahodopi
- Bungku Barat
- Bungku Selatan
Perlu dicatat bahwa pemadaman listrik secara bergilir di Morowali dilakukan setiap pukul 17.00 sampai 22.00 WITA.