– Mantan petarung UFC asal Republik Irlandia, Conor McGregor, kembali berurusan dengan kepolisian.
Teranyar, McGregor ditahan tiga hari oleh Kepolisian Corsica, Perancis, sebelum dibebaskan tanpa tuntutan, Sabtu (12/9/2020) waktu setempat.
McGregor ditangkap oleh Kepolisian Crosica dengan tuduhan melakukan pelecehan seksual dan berbuat tidak senonoh.
Dikutip dari situs TMZ, insiden pelecehan yang dilakukan McGregor diduga dilakukan di sebuar bar di Corsica.
Corsica merupakan sebuah pulau yang terletak di Laut Mediterania tepatnya di sebelah barat Italia dan tenggara Perancis.
McGregor berada di Corsica dalam rangka berlibur bersama tunangannya, Dee Devlin, menggunakan kapal pesiar milik pribadi.
Namun, McGregor diduga lepas kendali pada tengah pekan ini sehingga harus ditangkap kepolisian setempat.
Setelah diperiksa dan ditahan tiga hari, McGregor pada akhirnya dibebaskan tanpa tuntutan.
Pihak McGregor sendiri sudah memberi keterangan resmi dan menyangkal berbagai tuduhan yang diberitakan media.
Ini bukan pertama kalinya McGregor ditangkap polisi. Sejak 2018, McGregor tercatat tiga kali berurusan dengan hukum.
Berikut adalah tiga kasus hukum Conor McGregor sebelum ditangkap oleh Kepolisian Corsica:
1. Menyerang Bus Petarung UFC pada April 2018
Conor McGregor membuat heboh dunia ketika menyerang bus yang berisi petarung UFC pada 5 April 2018.
Insiden itu terjadi setelah konferensi pers UFC 223 yang digelar di Barclays Center, New York, Amerika Serikat.
Dalam banyak video yang beredar, McGregor terlihat melempar kursi, tongkat, hingga pagar besi ke sisi kiri bus yang sedang berjalan lambat meninggalkan Barclays Center.
McGregor juga ditemani oleh beberapa orang rekannya ketika melakukan aksi tersebut.
Tindakan McGregor dkk itu membuat kaca jendela bus pecah hingga seorang petarung bernama Michael Chiesa mengalami luka serius dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Setelah “puas” melakukan aksinya, McGregor dkk meninggalkan Barclays Center menggunakan kendaraan pribadi.
Insiden itu kemudian ramai diberitakan media massa hingga membuat McGregor buron.
Al Iaquinta just posted the Conor McGregor bus attack in Brooklyn from his perspective.https://t.co/NPZguOUHIp pic.twitter.com/UnbaufzpMG
— Chamatkar Sandhu (@SandhuMMA) April 14, 2018
Satu hari setelah insiden, McGregor memilih menyerahkan diri ke Kepolisian Brooklyn satu, 6 April 2020.
Setelah menjalani pemeriksaan awal, McGregor tidak ditahan.
McGregor dibebaskan setelah menyerahkan uang jaminan sebesar 50.000 dollar Amerika Serikat atau lebih dari dari Rp 700 juta.
Meski demikian, McGregor tetap harus mengikuti persidangan lanjutan. McGregor saat itu terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun jika terbukti bersalah.
Setelah mengikuti beberapa persidangan, McGregor mengaku bersalah sehingga “hanya” dihukum kerja sosial selama lima hari oleh pengadilan.
“Saya menyesali tindakan yang membawa saya ke sini (pengadilan) hari ini,” kata McGregor seusai mengikuti persidangan dikutip dari situs Sky News.
“Saya memahami dampak dari perbuatan saya. Saya berharap kasus ini bisa segera selesai,” tutur McGregor.
McGregor menyerang bus petarung UFC 223 satu hari setelah sabuk juara kelas ringan miliknya dicabut.
Presiden UFC, Dana White, mengaku harus melakukan itu karena McGregor terakhir kali bertarung pada 2016.
Dana White kemudian memutuskan duel Khabib Nurmagomeodov vs Max Halloway pada UFC 223 sebagai pertarungan untuk menentukan juara kelas ringan UFC yang baru.
Keputusan Dana White inilah yang dikabarkan membuat McGregor murka hingga menyerang bus petarung UFC 223.
2. Merusak Telepon Genggam Fans pada Maret 2019
Conor McGregor ditangkap Kepolisian Florida, Amerika Serikat, dengan tuduhan menghancurkan dan mencuri telepon genggam seseorang pada Mei 2018.
Insiden itu terjadi saat McGregor meninggalkan hotel Fontainebleau Miami pada pukul 05.20 pagi waktu setempat.
Dalam sebuah video yang beredar, McGregor terlihat memukul tangan seorang penggemar yang ingin meminta foto bersama.
McGregor kemudian menghancurkan ponsel milik orang itu dengan menginjaknya berkali-kali setelah terjatuh.
Ketika meninggalkan lokasi kejadian, McGregor juga membawa ponsel milik penggemar tersebut.
McGregor pada akhirnya ditangkap karena korban melapor ke polisi. Korban tindakan McGregor itu adalah Ahmed Abdirzak.
Ahmed Abdirzak mengakui dirinya memang ingin meminta foto bersama dengan McGregor.
Namun, Ahmed Abdirzak memastikan dirinya tidak memprovokasi McGregor seperti yang banyak diberitakan media.
“McGregor pada awalnya mengulurkan tangannya ketika saya meminta berjabat tangan. Saya kemudian mengeluarkan ponsel untuk meminta foto. Rekaman yang menunjukkan saya sedang menjabat tangan McGregor ada di ponsel,” kata Ahmed Abdirzak dikutip dari situs Bleacher Report.
“McGregor kemudian menyerang saya. Dia menarik saya dengan tangannya dan memukul tangan saya yang sedang memegang dengan telepon,” ucap Ahmed Abdirzak menambahkan.
“Dia kemudian mulai menginjak ponsel saya. Setelah itu dia mengambil ponsel saya dan memasukkannya ke dalam sakunya. Dia lalu pergi dan menghina saya,” tutur Ahmed Abdirzak.
Dalam laporan Kepolisian Florida, ponsel Ahmed Abdirzak ditulis bernilai sebesar 1.000 dollar Amerika Serikat.
McGregor kemudian ditangkap dengan tuduhan perampokan bersenjata dan kejahatan kriminal.
McGregor pada akhirnya dibebaskan beberapa jam setelah ditangkap dengan uang jaminan sebesar 12.500 dolar Amerika Serikat.
3. Menyerang Orang Tua pada April 2019
Conor McGregor harus menerima hukuman denda sebsar 1.000 euro atau setara Rp 15,56 juta karena memukul seorang pria tua bernama Desmond Keogh.
Insiden itu terjadi pada April 2019 di sebuah bar di Dublin, Republik Irlandia.
Dikutip dari situs Reuters, McGregor memukul Desmond Keogh karena menolak tawaran whiskey dari dirinya.
Dalam sebuah rekaman CCTV, McGregor sempat beradu argumen sebelum akhirnya memukul Desmond Keogh.
Kasus dengan bukti rekaman CCTV itu kemudian menyeret McGregor ke pengadilan Dublin.
McGregor dalam persidangan mengaku bersalah dan menerima hukuman denda yang dijatuhkan.
McGregor tidak ditahan karena terbantu oleh surat Desmond Keogh yang dikirim ke pengadilan.
Desmond Keogh dalam suratnya memilih menerima permintaan maaf McGregor dan tidak ingin memperpanjang kasus.
“Apa yang saya lakukan itu salah. Saya ingin meminta maaf kepada pihak yang terluka. Saya menjamin kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi,” kata McGregor dalam persidangan dikutip dari situs Reuters.
Mais uma polêmica para a coleção de Conor McGregor. Agora, o ex-campeão peso-pena e peso-leve do UFC foi filmado agredindo um idoso no The Marble Arch Pub, em Dublin, capital da Irlanda. Aparentemente, sem motivo #Metrópoles pic.twitter.com/zWIH6MuwGC
— Metrópoles (de ????) (@Metropoles) August 15, 2019
#Kasus #Hukum #McGregor #Sebelum #Ditangkap #dengan #Tuduhan #Pelecehan
Klik disini untuk lihat artikel asli