Jagung masih menjadi komoditas penopang utama ketahanan pangan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), selain beras.
Dia menjelaskan berdasarkan perhitungan Neraca Bahan Makanan Ketersediaan (NBM Ketersediaan) 2019 produksi jagung Parigi Moutong 22.841 ton.
Dari total produksi tersebut, setelah dikeluarkan besaran yang tercecer dan kebutuhan untuk pakan, diperoleh jumlah ketersediaan komoditas tersebut sebesar 19.835 ton.
Dia mengemukakan dari produksi yang melimpah itu Parigi Moutong mengalami surplus jagung sebesar 18.724 ton atau sekitar 94,40 persen tahun lalu.
“Wilayah penyumbang terbesar produksi jagung yakni Kecamatan Bolano Lambunu 27,6 persen, Bolano 16,90 persen, Sausu 7,40 persen, Moutong 7,19 persen, dan Kecamatan Ongka Malino 6,77 persen,” papar Nelson yang juga mantan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong.
Dia menambahkan surplus juga terjadi pada ubi jalar atau ketela rambat sebesar 1.763 ton atau 45,36 persen dari kebutuhan pangan penduduk setempat.
“Kabupaten ini memiliki sejumlah sentra penghasil di antaranya Kecamatan Ampibabo sebesar 30,19 persen, Moutong 13,39 persen, Tinonbo 9,91 persen dan Kecamatan Mepanga 8,74 persen,” kata Nelson.
Sigi targetkan jadi sentra produksi agung di Sulawesi Tengah
Pemkab Sigi apresiasi lembaga pendamping petani jagung
#Jagung #penopang #utama #ketahanan #pangan #Parigi #Moutong
Klik disini untuk lihat artikel asli