KUALA LUMPUR, – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad memberikan keraguan kepada mantan wakilnya, Anwar Ibrahim.
Mahathir menyatakan, dia ragu jika Anwar mempunyai dukungan mayoritas seperti yang diklaimnya, maupun jika dia menjabat krisis politik akan berakhir.
Pada Selasa (13/10/2020), Anwar menemui Raja Malaysia Sultan Abdullah untuk membuktikan klaimnya dan membentuk pemerintahan baru.
Pada pekan lalu, politisi 73 tahun itu mengaku sudah mendapatkan 121 dukungan, sokongan mayoritas yang kuat untuk membentuk pemerintahan sendiri.
Mahathir yang menjadi mentor politik sejumlah politisi terkenal “Negeri Jiran” menyatakan, negaranya masih rentan terhadap perubahan aliansi politik.
Bahkan jika Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia. Terutama menyangkut mantan partainya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).
“Situasi saat ini serba tidak pasti. Mungkin saja bakal ada situasi di mana tidak akan ada pemerintah di negara ini,” ujar Mahathir Mohamad dikutip Reuters Jumat (16/10/2020.
Dengan dukungan Anwar, politisi berjuluk Dr Ma itu mengantarkan koalisi Pakatan Harapan menang atas aliansi Barisan Nasional pada 2018.
Namun, Malaysia kemudian memasuki krisis politik pada akhir Februari setelah dia secara mendadak mengumumkan pengunduran diri.
Gonjang-ganjing politik itu berlangsung selama sepekan, sebelum Muhyiddin Yassin, Presiden di Partai Bersatu pimpinan Mahathir, menjadi PM Malaysia dengan dukungan UMNO.
Mantan PM berusia 95 tahun tersebut bersama kendaraan politik barunya, Partai Pejuang, mengajukan mosi tidak percaya kepada Muhyiddin.
Mahathir mengatakan terkait klaim mayoritas dari mantan wakilnya periode 1993 sampai 1998 itu, dia mengaku ini kali pertama mendengarnya.
“Sudah tiga kali dia mengeklaim mendapat dukungan untuk menjadi perdana menteri, yang kemudian ternyata tak bisa dia buktikan kebenarannya,” ujar dia.
Jika Anwar Ibrahim benar-benar membuktikan klaimnya dan menjadi PM Malaysia, ini akan menjadi akhir dari penantian selama 22 tahun.
Ini juga Malaysia bakal mendapatkan tiga kali pergantian perdana menteri jika Sultan Abdullah menyetujui dan merestui upaya Anwar.
#Mahathir #Meski #Anwar #Ibrahim #Jadi #Malaysia #Krisis #Politik #Takkan #Berakhir
Klik disini untuk lihat artikel asli