“Mengenai banjir dan longsor di wilayah Sigi akan kami segera bahas,” ucap Ketua Komisi III DPRD Sulteng, Soni Tandra, di Palu, Jumat.
Kata Soni Tandra rencananya rapat dengar pendapat dengan pihak-pihak terkait akan berlangsung pada Senin (22/6), di Gedung DPRD Sulteng di Palu.
Ia mengakui bahwa bencana alam banjir dan longsor di wilayah Kabupaten Sigi, turut serta merusak fasilitas umum yang dibangun oleh Pemerintah Sulteng seperti jalan dan jembatan.
Olehnya, sebut dia, RDP akan turut serta membahas mengenai hal itu, apakah jalan, jembatan dan fasilitas umum lainnya yang terdampak bencana di akhir tahun 2019 dan di awal tahun 2020 telah dibangun oleh pihak terkait ataukah belum.
“Ini pihak Bina Marga akan kami undang untuk menanyakan langsung mengenai rencana dan progres pembangunan fasilitas umum utamanya Jalan Poros Palu-Kulawi,” sebutnya Politisi Partai NasDem itu.
Kemudian, urai dia, RDP itu nantinya juga akan membahas mengenai upaya normalisasi sungai yang dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Sulawesi III. Sebab, terjadinya banjir salah satu faktor penyebabnya karena DAS telah mengalami penurunan kualitas.
Ia menyebut di wilayah Sigi banyak sungai-sungai kecil yang terlihat kering di musim panas, namun di saat hujan sungai-sungai kecil itu sangat berpotensi membawa banjir.
Apalagi, kata dia, salah satu dampak bencana alam gempa 28 September 2018 di wilayah Sigi, yakni adanya penurunan kualitas daya dukung lahan, yang kemudian bisa menjadi faktor penyebab terjadinya longsor dan banjir ketika hujan deras mengguyur.
“Nah ini yang akan dibahas di RDP dan akan dicari solusinya seperti apa, agar pembangunan fasilitas umum di sana tidak sia-sia. Tidak sia-sia dalam artian, selesai dibangun rusak dihantam bencana banjir dan longsor,” urai dia.
Legislator: Banjir di Sigi diduga karena hutan sudah gundul
BPBD Sulteng bantu korban banjir di Kulawi
#DPRD #Sulteng #undang #OPD #bahas #longsor #dan #banjir #Sigi
Klik disini untuk lihat artikel asli