Bupati Sigi Mohamad Irwan, di Sigi, Kamis, mengatakan pemberdayaan warga penyintas gempa dan likuefaksi penting dilakukan untuk percepatan pembangunan kesejahteraan warga pascagempa.
“Kita ketahui bersama bahwa gempa 2018 yang kemudian disusul dengan pandemi COVID-19, berdampak langsung pada ekonomi warga. Tentu hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya penyintas gempa dan likuefaksi Sigi,” kata Irwan.
Penanaman jagung dengan melibatkan warga penyintas gempa dan likuefaksi, dilakukan oleh Pemkab Sigi dan BWSS III dengan memanfaatkan lahan bekas terdampak likuefaksi di Desa Sibalaya Selatan.
“Pemberdayaan warga penyintas di daerah terdampak bencana untuk peningkatan ekonomi sangat diperlukan untuk keberlanjutan dan keberlangsungan hidup,” kata Irwan.
Irwan berharap sinergi itu tetap terjaga dan berkelanjutan, sehingga program – program pemberdayaan warga juga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan.
Menurut dia, penanaman jagung merupakan salah satu program nasional yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat untuk pembangunan ketahanan pangan dan pemenuhan kebutuhan konsumtif masyarakat khususnya pangan rumah tangga.
Oleh karena itu, ujar dia, Pemkab Sigi mendukung upaya BWSS III yang ikut memberdayakan warga menanam jagung, dengan menyuplai kebutuhan bibit dan sarana produksi.
“Olehnya itu kepada camat dan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Tanambulava agar mengkoordinir warga penyintas gempa dan likuefaksi yang merupakan petani, agar mendukung program penanaman jagung tersebut,” imbuhnya.
#Pemkab #Sigi #dan #BWSS #III #berdayakan #warga #penyintas #gempa #tanam #jagung
Klik disini untuk lihat artikel asli