Apalagi, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sigi, Asrul Repadjori di Sigi, Selasa, hampir semua kecamatan rawan bencana alam banjir dan tanah longsor.
Beberapa wilayah Sigi selama ini sering dilanda banjir dan tanah longsor, sebab selain banyak sungai, juga kondisi tanah labil, sehingga pada musim hujan sering terjadi banjir dan longsor.
Mengingat kondisi wilayah Sigi yang sebagian besar adalah kawasan hutan, maka fungsi hutan perlu tetap dipelihara dengan baik.
Sebab selain karena faktor alam seperti curah hujan yang tinggi, juga karena hutan telah menurun fungsinya di duga akibat hutan sudah dirambah untuk berbagai kepentingan seperti kebun dan lainnya.
Karena itu, menghadapi fenomena alam dimana curah hujan meningkat diperkirakan oleh BMKG hingga Februari 2021, maka masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan banjir dan longsor jangan lengah.
”Kita harus dalam keadaan siap-siaga agar bila terjadi bencana alam tidak sampai menjadi korban,” pintanya.
BMKG, kata dia, telah menyampaikan peringatan dini tentang cuaca di sejumlah wilayah di Indonesia masih berpotensi besar dilanda cuaca ekstrem dimana intensitas curah hujan meningkat.
Pemerintah Kabupaten Sigi melalui BPBD meminta masyarakat untuk tetap waspada.
Menjawab pertanyaan, Asrul menjamin logistik bencana alam di daerah itu cukup tersedia dalam jumlah memadai.
Menyangkut logistik seperti bahan makanan dan perlengkapan lainya cukup aman.
”Jika terjadi bencana di wilayah Sigi, kami bersama instansi terkait seperti Dinas Sosial, PU,TNI/Polri, PMI dan para relawan kemanusiaan biasanya berkoordinasi turun langsung ke lokasi bencana,” ujarnya.
#Wilayah #Sigi #masih #dibayangi #cuaca #ekstrem
Klik disini untuk lihat artikel asli